Serat Sabut Kelapa
Sekitar 35% dari total berat buah kelapa merupakan berat sabut kelapa. Bagian ini sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan sapu, keset, tali dan alat rumah tangga lainnya. Pada skala industri serat sabut kelapa digunakan sebagai bahan baku pembuatan karpet, jok kendaraan, kasur, bantal, hardboard, serat berkaret, dan lain-lain.
Proses pengoahan sabut kelapa menjadi serat meliputi, pelunakan atau pemukulan (crusher), dan penyeretan (de-fibring). Berdasarkan proses ini dapat diperoleh serat putih (white fibre) atau serat panjang dan halus berwarna putih, dibuat dari sabut buah kelapa yang belum cukup tua. Serat ini dapat dipintal menjadi benang lalu dirangkai menjadi karpet, kain pembersih, tali dan jaring.
Dari kelapa yang sudah tua dapat diperoleh serat yang panjang berwarna cokelat (bristle fibre) dan serat yang pendek (mattress fibre). Serat yang panjang digunakan untuk membuat sapu dan sikat, sedangkan serat pendek digunakan untuk membuat keset, atau ditambah lateks dan dijadikan lembaran (cocosheet) untuk pelapis tempat tidur, jok mobil, atau peredam suara.
Sumber gambar: miro.medium.com
